Friday, March 21, 2014

TULISAN SAHABATKU..
(Insan Basuki)

Banyak orang terlalu berfokus pada MASA LALUNYA...
Masa lalu yang baik membuatnya TERLENA dalam khayalan, tanpa ia sadari bahwa keadaan telah berubah dan itu membuatnya enggan untuk bangun dari tidur panjang...
Masa lalu yang kelam membuatnya LARUT, larut dalam sedih dan keterpurukan, seolah-olah takkan ada lagi hari baik dan ini adalah akhir dari segalanya...
Terpaku pada masa lalu hanya akan mengundang SIMPATI SESAAT dari orang lain...
Akan banyak orang yang berbondong-bondong mengasihaninya. Apa memang itu tujuannya?
Adakah terbersit rasa bangga ketika simpati dan dukungan itu sukses mengalir?
Ingatlah, apapun bentuk perhatian itu dari orang lain, semua hanya SESAAT...
Semua akan berbalik kepada diri Anda sendiri...
Terlalu sibuk dalam mengumpulkan rasa iba orang lain justru akan membuat Anda tampak lemah dan orang pun akan sampai pada suatu kesimpulan, bahwa Anda tak layak menjadi PANUTAN...
Jauhilah kegemaran mengeluh, mengobral kegundahan hati pada sekitar, hingga orang berpikir dan sampai pada satu kesimpulan, bahwa Anda memang BAIK-BAIK SAJA...
Pandai menyembunyikan kegelisahan justru akan mengundang decak kagum lingkungan Anda...
Bukan soal bisa menahan semua beban hidup, bukan pula itu pertanda Anda mampu menyelesaikan semuanya sendiri tanpa TUHAN, itu hanya semata-mata Anda ingin tampil KUAT tanpa terlihat LEMAH...
Sesulit apapun hidup yang Anda jalani saat ini, bisa jadi sama sekali tidak Anda bayangkan, tidak pernah Anda inginkan sebelumnya...
Tetapi, sekali lagi, inilah HIDUP...
Yang harus kita jalani, yang harus kita pertanggungjawabkan...
Jadilah pribadi yang BAIK; yang mampu untuk mengentaskan diri sendiri, lebih-lebih mampu mengentaskan orang lain disekitarnya, tak peduli apa dan bagaimana kondisinya...

Karena, keberhasilan hidup seseorang bukan dinilai dari apa yang dimilikinya, melainkan dari apa-apa yang sudah DILAKUKANNYA...

Thursday, February 6, 2014

Wanna Be


Aku tidak menyangka akhirnya aku bisa menyalurkan hobi menulisku di blog. Dulu aku punya blog, tapi karena tidak ditekuni dan malas-malasan alhasil jadi terbengkalai (aku juga sudah lupa apa nama blognya). Mengapa sekarang hasratku menulis muncul lagi? Itu karena aku bertemu dengan teman lamaku. Teman yang pernah kutemui tiga atau empat tahun yang lalu, di kota kelahiranku, kota yang memilik aroma khas kretek yang wangi, kota yang selalu dikenang orang sepanjang masa sebagai kota kelahiran bibit-bibit pebulutangkis handal, dan sebuah kota kecil yang baru-baru ini mengalami bencana banjir hebat di tahun 2014. Kota menakjubkan itu adalah kota Kudus, kota yang selalu membuat aku rindu untuk datang. Rindu akan kulinernya (tentu saja!). 

Awal kami bertemu (tiga atau empat tahun yang lalu) saat aku berkunjung ke kantor pusat perusahaan dimana aku bekerja, dan dia adalah teman satu perusahaanku tapi beda divisi. Kami berkenalan. Dia orang yang ramah, kalau terjemahan dalam bahasa orang bule dia itu humble. Dia manis, mudah bergaul dengan siapa saja. Kami tidak menemukan kesulitan dalam berteman meskipun usia kami terpaut beberapa tahun (aku lebih tua..hehehe). Aku menyukai dia. Selalu semangat dan antusias dalam bekerja dan bergaul, tipikal orang yang menyenangkan dan tidak akan bosan berlama-lama dekat dengannya. 

Natal itu (tahun 2013) kami berjanji untuk bertemu dan pergi berlibur satu hari  ke kota dimana terdapat makanan khas Sate Manis (yang katanya enak, aku belum pernah coba memakannya). Dalam perjalanan, kami saling mengobrol. Awalnya aku tidak mengetahui sama sekali kalau dia punya hobi menulis  di blog. Selama di sana kami sangat menikmati liburan, dan itu terus berlanjut sampai kami dalam perjalanan pulang kembali ke Kudus. Aku baru tahu kalo dia jago menulis, membuat blog pribadi, mengungkapkan segala isi hati dan pengalaman dalam sebuah tulisan, memiliki dunia sendiri, dunia yang berbeda, dunia yang hanya dia sendiri yang tahu bagaimana keadaan dan situasinya, dunia yang juga dibagikan kepada masyarakat luas agar bisa lebih mengenal siapa dia. Awesome! I just thinking for a while, how great she is. Disaat kita tidak mampu berkata-kata dalam bahasa lisan, kita bisa mencurahkan semuanya dalam tulisan dan tulisan tidak akan pernah menyangkal atau menolak kita, tulisan pasti mengikuti apa yang kita mau.

Lumayan lama aku termenung, tiap hari memikirkan apakah aku ingin menjadi seperti dia? Sampai ada bagian dalam diriku berkata "hei, ga ada salahnya menulis, itu pekerjaan bagus, menulislah!" Akhirnya aku coba bicara dengan temanku ini, aku beritahu dia bahwa dia sudah sangat menginspirasi aku untuk memulai kembali hobi masa kecilku untuk menulis, hobi yang sudah aku lupakan dan aku buang. Ternyata dia membawa obor semangat itu dan membakar hatiku untuk menulis. Well..thank you very much my dear friend.

Adakalanya seseorang yang tampaknya tidak berarti apa-apa, bukan siapa-siapa malah menjadi inspirasi bagi orang lain. Seperti temanku itu, dia bukanlah orang yang luar biasa, dia bukan artis, bukan orang terkenal (mungkin suatu hari nanti bisa terkenal), karyawan biasa, pernah mengalami hal yang sama dengan orang lain pada umumnya, mengalami sedih, bahagia, senang, suka, duka, stress, terlibat masalah, jatuh cinta, tapi di luar itu semua dia memiliki kelebihan dalam dirinya. Sesuatu yang Tuhan berikan sebagai talenta dan dia membagi kelebihannya itu kepada orang lain untuk bisa menjadi seperti dirinya (tentunya hal-hal yang positif). Belajarlah melihat sisi positif seseorang yang baik bagi kita seburuk apapun orang itu.



"THE MORE WE SHARE,
THE MORE WE HAVE."






bcs

Wednesday, February 5, 2014

GA AKAN DATANG KE PEMAKAMANNYA


Malam itu aku ingin sekali melihat status semua temanku di daftar pertemanan Blackberry Messanger (BBM). Padahal mataku sudah sangat berat, lelah seharian memikul beban menjelajah ruang, waktu dan keadaan di kantor, sepertinya mataku sudah sangat renta, ingin menutup melepas lelahnya. Kupercepat saja ibu jariku menuruni track ball Bolt-ku sambil membaca dan tertawa sendiri melihat status teman-teman yang lucu dan kreatif.

Seketika, aku menghentikan mata rentaku pada salah satu status temanku. Teman lama..eem..bukan, tepatnya teman yang hanya kenal ala kadarnya saja. Sudah lama ternyata, tapi aku tidak menyadari kalo ada dia di daftar pertemanan BBM-ku. Statusnya membuatku berpikir..eemm..penasaran lebih tepatnya, dan memberikan sedikit aura muda pada mata rentaku untuk tidak merasakan kantuk yang amat terlalu. Statusnya tertulis "gw ga akan datang ke pemakamannya." Wow, ini hebat pikirku, apalagi di zaman sekarang ini, yang katanya zaman ipad dan android, yang memang sudah tidak aneh lagi kalo semua mahkluk hidup di muka bumi mengekspresikan perasaannya lewat status di BBM, Facebook atau Twitter.

Namanya Andri_cool, begitulah yang tertulis di display name. Aku memberanikan diri untuk menyapanya lebih dulu. "Hai Ndri" aku memulai percakapan. Aga lama aku menunggu jawaban dari sapaanku itu. Sepuluh menit berlalu, lima belas menit berlalu, akhirnya setengah jam berlalu. Mata rentaku kembali berteriak kelelahan dan akhirnya aku menyerah dalam lelapnya tidur.

Keesokan paginya, dengan antusias aku langsung cek BBM-ku, dengan hati plong dan tertawa kecil yang kutahan aku mulai menelusiri track ball dan mencari Andri. Ya! Dia balas sapaanku, "hai juga" katanya begitu. Dan kulihat jam pengirimannya pukul 02.45 dini hari. Oh my God, apa dia tidak tidur? Begadang? Atau insomnia? Whatever about it, aku harus cepat menemukan jawaban atas rasa penasaranku. "Ndri, kenapa status BBM lu?" tanyaku tanpa basa-basi.

Dengan cepat meluncurlah tulisan-tulisan bagaikan air terjun di BBM-ku, rupanya Andri memang menunggu ada seseorang yang bisa diajak curhat meskipun hanya melalui BBM. Kata demi katanya kubaca dengan seksama, ternyata ada hal yang perlu kita pelajari dan renungi sebagai intropeksi hidup di balik kisahnya si Andri ini.

***

Tiga hari yang lalu gue bertengkar hebat sama kaka perempuan gue, masalah sepele. Waktu itu hari hujan dan gue baru pulang jam 22.00, karena semua badan gue basah, jas hujan, motor, sudah pasti semuanya basah. Gue cape banget, maunya langsung mandi air anget terus tidur. Tiba-tiba kaka gue langsung teriak "eh, pintunya tutup, ujan tau, cepetan! Trus lu pel tuh lantai, lu yang basahin kan?" Gue yang dalam keadaan cape, dengar kaka gue bilang gitu, panas hati gue. Dan langsung aja gue bilang ke-dia "bangke, lo!" Kaka gue langsung diem, masuk kamar. Tidur. Gue habis mandi langsung update status seperti yang lu liat sekarang ini. Gue benci banget sama dia, gue berharap dia mati dan kalo dia mati gue ga akan datang ke pemakamannya, itu yang ada di pikiran gue saat itu. Dan gue ga nyangka kalo status itu bisa menjadi bumerang bagi gue sendiri, nyakitin hati gue sedalam-dalamnya dan penyesalan yang ga tau sampe kapan. Gue terus pake status itu selama tiga hari, dan selama tiga hari juga gue ada di Riau, tugas kantor, dan dalam tiga hari pula gue kehilangan kaka gue. Kaka gue meninggal, kecelakaan mobil. Doa gue dijawab Tuhan, mengharapkan dia mati, tapi ga tau kenapa hati gue sakit banget, gue langsung cari tiket pesawat ke Jakarta, tapi semua tiket habis, selain itu banyak jalan ditutup karena hujan dan kondisi jalan sangat berbahaya, gue kerja di pertambangan batubara. Akhirnya, hari ini gue stuck di sini, di Riau, di pertambangan, dan gue ga bisa pulang, ga bisa menghadiri pemakaman kaka gue. Status gue jadi kenyataan.

***

Aku menarik nafas dalam dan tertahan, semuanya hanya menjadi penyesalan tak berujung bagi Andri. Sejujurnya di dalam hati, dia sangat mengasihi kakaknya. Lagi-lagi kekonyolan emosi yang mengendalikan semuanya.  Aku duduk termenung menunggu hujan reda sebelum berangkat kerja, merenungkan pengalaman Andri. Dia bukan siapa-siapa buat aku, teman dekat bukan, pacar bukan, saudara juga bukan. Tapi kisahnya sangat mengajarkan kepada semua umat manusia bahwa apa yang ada di muka bumi ini ada artinya, sangat berarti, memiliki fungsi masing-masing dalam menjalankan peran yang diberikan oleh Sang Pencipta. Di saat keluarga kita masih lengkap, di saat teman-teman kita masih berkumpul, sayangilah mereka semua dengan segala kekurangan dan kelebihannya, terima mereka apa adanya, sekalipun mereka sangat buruk dalam perkataan maupun perbuatan. Mereka bagian dari hidup kita, warna-warni dalam hidup kita. Mereka ujian ketulusan hati kita di dunia ini.

FAMILY where life begins and LOVE never ends

















bs050114

Tuesday, February 4, 2014

BANGKE LO!


Apa yang kamu pikirkan, jika mendengar kata bangkai? Tentunya itu sesuatu yang bau, jelek, rusak, sampah, tidak terpakai, busuk, najis, menjijikan, dan lain-lain. Lalu, apa yang kamu rasakan bila ada orang yang menghina kamu dengan menyebut "bangke lo!" ? Pasti kamu akan merasa sangat marah, terhina dan sangat rendah. Sudah otomatis hatimu akan terluka dengan perkataan itu. Perkataan yang membuat hilang segala sesuatu yang baik dari dalam dirimu dan bisa menjatuhkan mental serta memicu emosimu sampai tingkat tertinggi untuk berbuat sesuatu, entah kamu mau membalas orang yang menghina kamu dengan perkataan yang sama, menangis atau hanya diam saja? Bahkan kamu bisa luka batin, trauma akan hal se-simple itu. Simple? I don't think so..

Menurut arti dalam kamus bahasa Indonesia, definisi bangkai adalah tubuh yang sudah mati (untuk hewan), jadi memang sudah tidak ada gunanya lagi, hal yang tidak terpakai. Tapi, mari kita sikapi dengan sudut pandang lain. Tidak selamanya bangke (bangkai-bahasa bagusnya) menjadi hal yang sangat buruk. Bangkai dalam hal yang lain sangat dibutuhkan dan membantu. Coba kita bayangkan seandainya kita adalah burung Nazar, seekor Hering Griffon (Gyps fulvus)*, yang kesehariannya mendapat makan dan bisa bertahan hidup dengan memakan bangkai, bangkai dari hewan atau apa saja yg sudah mati dan membusuk, mereka tidak menyerang mahkluk yang masih hidup. Coba bayangkan, betapa sangat berguna dan sangat dibutuhkannya seonggok bangkai bagi mereka.

Tidak selamanya bangkai itu jelek, buruk. Dibalik semua penilaian orang terhadap arti bangkai tersimpan kebaikan di dalamnya. Kita tidak ada salahnya belajar dari bangkai ini. Betapapun semua orang menilai kita sebagai manusia yang jelek, hina, jijik, buruk, najis, nista, tidak berguna, sampah, terbuang (seperti bangkai) atau manusia lain menyebut kita sebagai "bangkai", dan lain-lainnya semua penilaian sadis yang manusia lain lontarkan terhadap kita baik verbal maupun non-verbal, janganlah menelan mentah-mentah semuanya itu. Harus keep calm and positive thinking. Jangan terpengaruh dan membuat kita menilai diri kita seperti yang manusia lain inginkan. Berpikirlah yang baik-baik tentang diri kita sendiri dan patahkan penilaian negatif dari manusia lain yang mungkin tidak mengasah otaknya dengan baik sehingga lebih sering terjadi ketumpulan dalam berpikir.

Tuhan yang duduk manis di surga adalah Tuhan yang maha adil. Menciptakan segala sesuatunya dengan perhitungan yang akurat, pas, tidak lebih dan tidak kurang. Menjadikan segalanya seimbang. Ada baik ada buruk, ada suka ada duka, ada hitam ada putih. Bangkai inipun awalnya berasal dari hewan atau mahkluk hidup lainnya (dalam hal ini yang bedaging dan berdarah tentunya, meskipun ada juga bangkai dari benda padat tak bergerak) yang sudah mati dan terlantar, dan yang asalnya merupakan ciptaan Tuhan. 

Bangkai, seperti terlihat pada fisiknya bukanlah mutlak hal yang mengerikan, ada kebaikan di dalamnya yang memang manusia tidak pernah memandangnya dengan kedua mata. Jadiiiii..jika ada manusia lain yang menghina kita dengan "bangke lo!" biarkan saja. Tidak usah marah, sakit hati atau menutup jalan pikiran rasional kita dengan kekejian emosi jiwa sesaat. Kita bukan bangkai (karena masih hidup), bukan sampah atau apapun yang jelek. Kita adalah manusia, berakal budi, sopan dan santun, bermartabat dan mempunyai impian serta cita-cita, dan yang terpenting kita adalah mahkluk hidup (mahkluk hidup tentunya tidak mati, kan?). Dan dari semuanya, yang terpenting adalah-yang menjadi inti semuanya adalah jangan menjadikan hati kita bangkai untuk mem-bangkai-kan orang lain baik dengan perkataan maupun dengan perbuatan. Karena manusia lain yang mem-bangkai-kan manusia lainnya lagi pada hakekatnya mereka sudah mati, seperti zombie-hanya bergerak tapi tidak mampu berpikir. Bukankah kita manusia yang bisa berpikir? 

Jadilah manusia yang sesuai dengan nama yang sudah diberikan-NYA.





bs050114