Tuesday, February 4, 2014

BANGKE LO!


Apa yang kamu pikirkan, jika mendengar kata bangkai? Tentunya itu sesuatu yang bau, jelek, rusak, sampah, tidak terpakai, busuk, najis, menjijikan, dan lain-lain. Lalu, apa yang kamu rasakan bila ada orang yang menghina kamu dengan menyebut "bangke lo!" ? Pasti kamu akan merasa sangat marah, terhina dan sangat rendah. Sudah otomatis hatimu akan terluka dengan perkataan itu. Perkataan yang membuat hilang segala sesuatu yang baik dari dalam dirimu dan bisa menjatuhkan mental serta memicu emosimu sampai tingkat tertinggi untuk berbuat sesuatu, entah kamu mau membalas orang yang menghina kamu dengan perkataan yang sama, menangis atau hanya diam saja? Bahkan kamu bisa luka batin, trauma akan hal se-simple itu. Simple? I don't think so..

Menurut arti dalam kamus bahasa Indonesia, definisi bangkai adalah tubuh yang sudah mati (untuk hewan), jadi memang sudah tidak ada gunanya lagi, hal yang tidak terpakai. Tapi, mari kita sikapi dengan sudut pandang lain. Tidak selamanya bangke (bangkai-bahasa bagusnya) menjadi hal yang sangat buruk. Bangkai dalam hal yang lain sangat dibutuhkan dan membantu. Coba kita bayangkan seandainya kita adalah burung Nazar, seekor Hering Griffon (Gyps fulvus)*, yang kesehariannya mendapat makan dan bisa bertahan hidup dengan memakan bangkai, bangkai dari hewan atau apa saja yg sudah mati dan membusuk, mereka tidak menyerang mahkluk yang masih hidup. Coba bayangkan, betapa sangat berguna dan sangat dibutuhkannya seonggok bangkai bagi mereka.

Tidak selamanya bangkai itu jelek, buruk. Dibalik semua penilaian orang terhadap arti bangkai tersimpan kebaikan di dalamnya. Kita tidak ada salahnya belajar dari bangkai ini. Betapapun semua orang menilai kita sebagai manusia yang jelek, hina, jijik, buruk, najis, nista, tidak berguna, sampah, terbuang (seperti bangkai) atau manusia lain menyebut kita sebagai "bangkai", dan lain-lainnya semua penilaian sadis yang manusia lain lontarkan terhadap kita baik verbal maupun non-verbal, janganlah menelan mentah-mentah semuanya itu. Harus keep calm and positive thinking. Jangan terpengaruh dan membuat kita menilai diri kita seperti yang manusia lain inginkan. Berpikirlah yang baik-baik tentang diri kita sendiri dan patahkan penilaian negatif dari manusia lain yang mungkin tidak mengasah otaknya dengan baik sehingga lebih sering terjadi ketumpulan dalam berpikir.

Tuhan yang duduk manis di surga adalah Tuhan yang maha adil. Menciptakan segala sesuatunya dengan perhitungan yang akurat, pas, tidak lebih dan tidak kurang. Menjadikan segalanya seimbang. Ada baik ada buruk, ada suka ada duka, ada hitam ada putih. Bangkai inipun awalnya berasal dari hewan atau mahkluk hidup lainnya (dalam hal ini yang bedaging dan berdarah tentunya, meskipun ada juga bangkai dari benda padat tak bergerak) yang sudah mati dan terlantar, dan yang asalnya merupakan ciptaan Tuhan. 

Bangkai, seperti terlihat pada fisiknya bukanlah mutlak hal yang mengerikan, ada kebaikan di dalamnya yang memang manusia tidak pernah memandangnya dengan kedua mata. Jadiiiii..jika ada manusia lain yang menghina kita dengan "bangke lo!" biarkan saja. Tidak usah marah, sakit hati atau menutup jalan pikiran rasional kita dengan kekejian emosi jiwa sesaat. Kita bukan bangkai (karena masih hidup), bukan sampah atau apapun yang jelek. Kita adalah manusia, berakal budi, sopan dan santun, bermartabat dan mempunyai impian serta cita-cita, dan yang terpenting kita adalah mahkluk hidup (mahkluk hidup tentunya tidak mati, kan?). Dan dari semuanya, yang terpenting adalah-yang menjadi inti semuanya adalah jangan menjadikan hati kita bangkai untuk mem-bangkai-kan orang lain baik dengan perkataan maupun dengan perbuatan. Karena manusia lain yang mem-bangkai-kan manusia lainnya lagi pada hakekatnya mereka sudah mati, seperti zombie-hanya bergerak tapi tidak mampu berpikir. Bukankah kita manusia yang bisa berpikir? 

Jadilah manusia yang sesuai dengan nama yang sudah diberikan-NYA.





bs050114

No comments:

Post a Comment