Wednesday, February 5, 2014

GA AKAN DATANG KE PEMAKAMANNYA


Malam itu aku ingin sekali melihat status semua temanku di daftar pertemanan Blackberry Messanger (BBM). Padahal mataku sudah sangat berat, lelah seharian memikul beban menjelajah ruang, waktu dan keadaan di kantor, sepertinya mataku sudah sangat renta, ingin menutup melepas lelahnya. Kupercepat saja ibu jariku menuruni track ball Bolt-ku sambil membaca dan tertawa sendiri melihat status teman-teman yang lucu dan kreatif.

Seketika, aku menghentikan mata rentaku pada salah satu status temanku. Teman lama..eem..bukan, tepatnya teman yang hanya kenal ala kadarnya saja. Sudah lama ternyata, tapi aku tidak menyadari kalo ada dia di daftar pertemanan BBM-ku. Statusnya membuatku berpikir..eemm..penasaran lebih tepatnya, dan memberikan sedikit aura muda pada mata rentaku untuk tidak merasakan kantuk yang amat terlalu. Statusnya tertulis "gw ga akan datang ke pemakamannya." Wow, ini hebat pikirku, apalagi di zaman sekarang ini, yang katanya zaman ipad dan android, yang memang sudah tidak aneh lagi kalo semua mahkluk hidup di muka bumi mengekspresikan perasaannya lewat status di BBM, Facebook atau Twitter.

Namanya Andri_cool, begitulah yang tertulis di display name. Aku memberanikan diri untuk menyapanya lebih dulu. "Hai Ndri" aku memulai percakapan. Aga lama aku menunggu jawaban dari sapaanku itu. Sepuluh menit berlalu, lima belas menit berlalu, akhirnya setengah jam berlalu. Mata rentaku kembali berteriak kelelahan dan akhirnya aku menyerah dalam lelapnya tidur.

Keesokan paginya, dengan antusias aku langsung cek BBM-ku, dengan hati plong dan tertawa kecil yang kutahan aku mulai menelusiri track ball dan mencari Andri. Ya! Dia balas sapaanku, "hai juga" katanya begitu. Dan kulihat jam pengirimannya pukul 02.45 dini hari. Oh my God, apa dia tidak tidur? Begadang? Atau insomnia? Whatever about it, aku harus cepat menemukan jawaban atas rasa penasaranku. "Ndri, kenapa status BBM lu?" tanyaku tanpa basa-basi.

Dengan cepat meluncurlah tulisan-tulisan bagaikan air terjun di BBM-ku, rupanya Andri memang menunggu ada seseorang yang bisa diajak curhat meskipun hanya melalui BBM. Kata demi katanya kubaca dengan seksama, ternyata ada hal yang perlu kita pelajari dan renungi sebagai intropeksi hidup di balik kisahnya si Andri ini.

***

Tiga hari yang lalu gue bertengkar hebat sama kaka perempuan gue, masalah sepele. Waktu itu hari hujan dan gue baru pulang jam 22.00, karena semua badan gue basah, jas hujan, motor, sudah pasti semuanya basah. Gue cape banget, maunya langsung mandi air anget terus tidur. Tiba-tiba kaka gue langsung teriak "eh, pintunya tutup, ujan tau, cepetan! Trus lu pel tuh lantai, lu yang basahin kan?" Gue yang dalam keadaan cape, dengar kaka gue bilang gitu, panas hati gue. Dan langsung aja gue bilang ke-dia "bangke, lo!" Kaka gue langsung diem, masuk kamar. Tidur. Gue habis mandi langsung update status seperti yang lu liat sekarang ini. Gue benci banget sama dia, gue berharap dia mati dan kalo dia mati gue ga akan datang ke pemakamannya, itu yang ada di pikiran gue saat itu. Dan gue ga nyangka kalo status itu bisa menjadi bumerang bagi gue sendiri, nyakitin hati gue sedalam-dalamnya dan penyesalan yang ga tau sampe kapan. Gue terus pake status itu selama tiga hari, dan selama tiga hari juga gue ada di Riau, tugas kantor, dan dalam tiga hari pula gue kehilangan kaka gue. Kaka gue meninggal, kecelakaan mobil. Doa gue dijawab Tuhan, mengharapkan dia mati, tapi ga tau kenapa hati gue sakit banget, gue langsung cari tiket pesawat ke Jakarta, tapi semua tiket habis, selain itu banyak jalan ditutup karena hujan dan kondisi jalan sangat berbahaya, gue kerja di pertambangan batubara. Akhirnya, hari ini gue stuck di sini, di Riau, di pertambangan, dan gue ga bisa pulang, ga bisa menghadiri pemakaman kaka gue. Status gue jadi kenyataan.

***

Aku menarik nafas dalam dan tertahan, semuanya hanya menjadi penyesalan tak berujung bagi Andri. Sejujurnya di dalam hati, dia sangat mengasihi kakaknya. Lagi-lagi kekonyolan emosi yang mengendalikan semuanya.  Aku duduk termenung menunggu hujan reda sebelum berangkat kerja, merenungkan pengalaman Andri. Dia bukan siapa-siapa buat aku, teman dekat bukan, pacar bukan, saudara juga bukan. Tapi kisahnya sangat mengajarkan kepada semua umat manusia bahwa apa yang ada di muka bumi ini ada artinya, sangat berarti, memiliki fungsi masing-masing dalam menjalankan peran yang diberikan oleh Sang Pencipta. Di saat keluarga kita masih lengkap, di saat teman-teman kita masih berkumpul, sayangilah mereka semua dengan segala kekurangan dan kelebihannya, terima mereka apa adanya, sekalipun mereka sangat buruk dalam perkataan maupun perbuatan. Mereka bagian dari hidup kita, warna-warni dalam hidup kita. Mereka ujian ketulusan hati kita di dunia ini.

FAMILY where life begins and LOVE never ends

















bs050114

No comments:

Post a Comment